Tuesday 15 December 2015

16 + 9 = 25

"Kak, besok temenin Mama belanja ke pasar ya, sekalian bantuin Mama masak juga. Banyak menu yang akan kita buat besok", ajak Mama tanpa mengalihkan perhatiannya dari jahitan yang sedari tadi dikerjakannya.
"Emangnya buat apa Ma, kenapa kita harus masak banyak menu? Ya ampun... Kakak lupa, ternyata besok sudah tanggal 25 Desember ya Ma." sambil menepuk jidat yang ditutupi oleh geraian poni hitamnya. "Oke deh Bos, siap laksanakan perintah."
Mendengar perkataan anak perempuannya, Mama hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Bisa ya lupa sama tanggal besok". Si kakak hanya bisa nyengir memperlihatkan dua gigi depannya yang ukurannya paling besar di antara semua gigi giginya.

Selain memasang pohon natal dengan antek-anteknya sebagai hiasan yaitu lampu berwarna-warni dan gantungan berbagai bentuk yang sinkron dengan suasana natal serta sibuk membuat kue kering ala Natal dan Tahun Baru, keluarga Wijaya juga memiliki kebiasaan untuk menyediakan makanan dengan berbagai menu yang akan disantap setelah melakukan kebaktian Natal keluarga.
Bintang Wijaya selalu dipanggil dengan panggilan "Kakak" karena dia anak tertua di keluarga Wijaya. Bintang memiliki 2 orang adik laki laki dan seorang adik perempuan. Keluarga ini menetap di daerah Pulau Sumatera, tepatnya di Sumatera Utara

 
" Bintang.. Bintang.. Bintanggggg...." teriak Tika teman satu kamar Bintang
" Aduh, anak ini kemana sih. Udah capek banget pulang dari kantor, aku juga ga bawa kunci kamar" umpat Tika dalam hatinya karena Bintang tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya.
"Bintang..", panggil Tika sambil memukul punggung Bintang yang juga masih menggunakan stelan rapi dari kantor, tas yang masih menempel rapi di punggung Tika dan benda putih yang menggantung menutupi telinga Bintang.

Pukulan itu berhasil membawa pulang pikirannya ke dunia nyata yang sedari tadi sedang berkelana menyusuri kebiasaan Natal dan Tahun baru di keluarganya. Bintang melepas earphone yang ternyata adalah penyebab utama suara Tika tak kunjung berhasil menggetarkan gendang telinga Bintang.

"Aw, sakit banget Tika. Kamu ganggu aku aja sih" Bintang memegang bagian tubuhnya yang terkena pukulan tangan Tika.
"Aku manggil kamu dari tadi. Suara aku tadi udah menggelegar manggilin nama kamu, kayak kamu artis yang lagi ngeTOP habis", ujar Tika dengan nada kesalnya.
"Aduh, maaf ya Tika. Maaf banget, lagian ada apa sih sampai kamu harus teriak teriak nyariin aku? "
"Aku ga bawa kunci kamar tadi pagi, kamu juga udah sampai tapi kenapa gak buka kamar sih. Sini, pinjamin aku kunci".
"Oh iya, aku belum buka. Lagian salah kamu, kenapa gak dibawa" omel Bintang sambil mengambil kunci dari tas.
"Yee, kamu sih sore sore gini melamun. Awas kesambet loh. Hati hati." ejek Tika dan berlalu pergi ke kamar.
"Biarin" teriak Bintang yang tidak mau kalah.

Ya, disinilah Bintang duduk di balkon kost yang sekarang menjadi tempat tinggal sementaranya yang jauh dari rumah, dari keluarga yang dicintainya ditemani oleh angin yang menari lembut di tubuhnya dan menambah dinginnya hati seorang gadis yang sangat merindukan keluarganya menjelang natal tahun ini. Bintang yang sudah 3 bulan tinggal di Jakarta untuk bekerja setelah  meraih gelar A.Md miliknya. Seorang gadis yang akan melewatkan hangatnya momen Natal dan Tahun baru tanpa keluarga terkasih untuk yang PERTAMA KALI.

2 comments:

What I like said...

Lanjutin dong kakkk... Penasaran ama judulnyaa.. ��

Hanna said...

Lagi on the way sis, hihihhi.
ntar dikabarin deh :*

Post a Comment