Friday 29 April 2016

pergi, keinginanmu kah?

entahlah, aku tidak tahu
dimana jarum jam itu beristirahat

karena di saat itulah, angin menghampiriku
memberikan sebuah pesan
pesan yang aku tak tau harus bereaksi seperti apa

pesan yang memaksa hatiku bergejolak
pesan yang memaksa pikiranku untuk kacau
pesan yang memaksa butiran itu jatuh

apakah kau tau, pesan apa yang disampaikan?
kau ingin tahu?

Arghhh.
untuk apa kau bertanya?
bukankah kau yang meminta angin untuk menyampaikannya?

ya, kau..
kau yang tega memberikan perintah itu kepada angin
sebuah perintah untuk menyampaikan kepergianmu
yang hanya meninggalkan kenangan dan nama

pergi, keinginanmu kah?
entahlah
hanya kau dan Tuhan yang mengetahuinya

29 April 2016 - dedicated to 'trinova lumbangaol'

sebuah pengakuan

ditemani oleh titik air hujan

bertanya kepada sebuah hati
apakah ini memang waktu yang tepat
bertanya kepada sebuah pikiran
kata seperti apa yang pantas bibir ucapkan

termenung dalam imajinasi yang tak terbendung
berputar dalam sebuah pilihan
kata-kata yang seolah tak ingin disentuh
membuat waktu bergulir begitu cepat

aku tak ingin waktu mendahuluiku
aku ingin mengumpulkan desibel bunyi sebanyak mungkin
seperti titik air hujan yang bersatu 
membentuk sebuah pasukan yang kuat

sehingga
takkan ada pasukan lain yang menghalangiku
untuk menyampaikan setiap desibel bunyi itu

aku berharap, sangat berharap
kau tidak berada dalam ruang vakum
agar desibel itu merambat melalui telingamu
untuk mendengar sebuah pengakuan 

ya, sebuah pengakuan 
yang akan menerobos masuk menuju hati dan pikiranmu


Wednesday 6 April 2016

16 + 9 = 25 ...(3)

Gilang menutup catatan kecilnya, menghela nafas panjang dan membaringkan dirinya di hamparan pasir putih. Matanya lurus memandang langit biru yang sudah dinodai oleh semburat oranye pertanda matahari akan kembali beristirahat seperti Gilang yang saat ini juga sangat ingin beristirahat dari kelelahannya untuk sejenak.
Tepat di sebelah Gilang berbaring seorang gadis seperti sedang ikut terhanyut dalam peristirahatan Gilang sambil menikmati angin pantai dan langit yang indah. Gadis itu melihat ke arah Gilang dan tersenyum.

"Gilang... Kamu ngapain aja sih disini? Makan malam sudah tersedia tuh. Tim udah pada nungguin kamu, pada kelaparan tuh" ucap seorang gadis
"Iya iya, bawel banget sih" Gilang beranjak dari tempatnya dibantu oleh gadis tersebut, tetapi Gilang malah menarik gadis itu dan alhasil gadis itu terjatuh saat membantu Gilang berdiri.
"Gilangggggggggg.... Sakit tauuu" Gadis itu setengah berteriak
"Katanya mau makan, udah lapar, kok malah gantiin aku baringan disitu sih Na?"
Gilang langsung berlari meninggalkannya. Gadis itu tidak ingin kalah, dia juga langsung bangkit dan mengejar Gilang.
"Awas kamu yaaaa." Kekonyolan mereka disaksikan oleh matahari yang akhirnya kembali ke tempat peristirahatannya.
Ratna Antika adalah sahabat Gilang. Mereka sudah mulai berteman sejak mereka kecil. Keluarga Ratna dan Gilang saling mengenal, bahkan dulunya mereka sering menghabiskan waktu bersama seperti liburan keluarga, saling mengunjungi satu dengan yang lainnya.
Ratna dan Gilang juga berasal dari Universitas yang sama dan teman-teman di kampusnya juga sudah mengetahui tentang pertemanan mereka. Ratna sudah menganggap Gilang sebagai saudara kandungnya begitu juga dengan Gilang.

"Oke tim, semua sudah berkumpul disini. Sambil kita menikmati hidangan yang tersedia di meja makan, saya ingin menyampaikan sesuatu" ucap William yang memimpin tim pengajar di daerah mereka berada sekarang.
"Terimakasih untuk kita semua. Terimakasih karena kalian jiwa-jiwa muda masih memberikan perhatian kalian untuk pendidikan di Negara kita ini. Saya sangat berharap semangat ini akan tetap seperti ini sampai jiwa-jiwa muda dengan semangat seperti kalian muncul lagi. Saya sangat senang bekerja sama dengan kalian. Seperti yang telah kalian ketahui, ini adalah hari terakhir kita bisa bersama, karena saya akan melanjutkan program Doctor saya ke luar negeri bersama dengan keluarga saya. Saya memang berhenti dari pekerjaan ini, tetapi saat saya kembali lagi ke Indonesia, dan dengan ijin Tuhan saya berencana untuk ikut membantu kembali pada kegiatan ini. Meskipun kita berpisah tetapi kita tetap satu tim dan jangan sampai putus komunikasi. Untuk menggantikan posisi saya, saya meminta kesedian Gilang untuk berdiri"
"Untuk rekan-rekan, saya mohon bantuannya dengan begitu kita dapat meningkatkan kualitas pengajaran kita lagi. Terimakasih untuk Pak William yang telah memberikan saya kepercayaan. Saya pasti akan berusaha yang terbaik."
Tim serentak bertepuk tangan sebagai tanda untuk menyambut leader baru mereka.
"Saya juga memiliki satu pengumuman lagi. Kita akan kedatangan satu anggota baru. Seorang gadis cantik yang berdomisili di Jakarta. Sepertinya Ratna akan memiliki saingan baru sebagai wanita tercantik di tim kita" lanjut Pak William
Semua anggota tim ribut membicarakan gadis yang akan menjadi anggota tim mereka, maklum di tim ini hanya ada seorang gadis yang bernama Ratna dan kali ini Ratna akan terancam dari posisinya sebagai wanita tercantik.
Gilang menatap Ratna dengan jahil, Ratna hanya memasang wajah kesal untuk membalas Gilang. Tetapi tetap saja dia merasa senang, jadi dia memiliki teman yang bisa diajak 'gosip'. Ratna tersenyum, tidak sabar menunggu kehadiran gadis itu.

"Oke oke, semuanya kembali tenang. Gadis ini akan bergabung dengan tim kita mulai minggu depan. Saya sudah bertemu dengan dia sebelumnya, dan menurut saya dia cantik"
Sontak semua anggota tim kembali bersorak, terutama untuk anggota laki-laki, tetapi Gilang hanya tersenyum.
"Baiklah, sekian pengumuman dari saya. Mari kita menikmati hidangan lezat yang ada di hadapan kalian sepuasnya. Kita berpesta. Cheers....." ucap William sambil mengangkat gelasnya diikuti dengan anggota lainnya.

16 + 9 = 25 ...(2)

Bintang kembali memegang pundaknya yang terkena pukulan Tika. "Sakit banget sih pukulan tuh anak."
Tika beranjak dari tempatnya dan kembali ke kamar meletakkan tas yang berisi perkakas untuk membantu dirinya selama berada di kantor.
Besok adalah hari terindah untuk seluruh pekerja yang bekerja hanya lima hari dalam seminggu tidak terkecuali untuk Tika. Tika mengeluarkan benda segiempat berwarna putih dan membuka akun blogspot miliknya dan mulai untuk merangkai kalimat untuk mengawali ceritanya.

Lewat blogspot miliknya,Tika sedikit banyak mencurahkan  hal yang dia rasakan selama menjalani setiap detik yang ia punya.

"Ada beberapa hal indah di dunia ini yang memang belum waktunya menjadi milik kita tetapi setiap hembusan nafas kita adalah hadiah terindah yang Tuhan berikan secara cuma-cuma. Hadiah terindah itulah yang seharusnya mengingatkan kita umat manusia untuk selalu bersyukur kepadaNya tidak terkecuali untukku. Aku juga punya kado terindah lainnya. Kado itu adalah orangtua yang sangat menyayangiku dengan segenap hati dan jiwa yang membuatku dapat masuk ke dalam satu komunitas yaitu 'KELUARGA'. Hadiah itu semakin lengkap dengan dibungkus oleh kotak dan pita yang sangat indah yaitu seorang kakak ataupun adik. Aku sangat merindukan kalian.
Aku masih menunggu kado lainnya Tuhan :)" 16

Tika menutup blogspotnya dan memutar sebuah lagu.

**

"Kak Gilaaaaaannnggggg......" teriak beberapa anak kecil yang berlomba untuk memeluk laki laki yang sepertinya sudah sangat lama dinantikan oleh anak anak tersebut.
Anak-anak itu memeluknya dengan sangat bahagia sedangkan laki laki yang bernama Gilang Pratmo itu membungkukkan tubuhnya dan berusaha untuk merangkul semua anak tersebut sambil tertawa bahagia.
Gilang Pratmo adalah salah satu mahasiswa di sebuah Universitas terkenal di Jakarta dan kerap sekali mengisi waktu libur kuliahnya dengan mengikuti sebuah program Menteri Pendidikan yang mencari orang-orang yang bersedia memberikan tenaganya untuk membantu setiap anak yang belum merasakan pendidikan. Daerah yang menjadi tempatnya membantu adalah Maluku. Gilang memang seorang jiwa muda yang menaruh perhatian terhadap pendidikan di Indonesia.
"Halo adik-adik. Apa kabar semuanya?"
"Luar biasa kak Gilaaaannnggggg...." sontak semua anak menjawab dengan sangat antusias sambil memberikan senyuman lebar mereka.
Melihat senyuman anak-anak itu, Gilang sangat bahagia yang membuat gigi rapinya terlihat semua.
"Baiklah, kita mulai pelajaran kita ya. Seperti biasanya, siapa yang berhasil menjawab pertanyaan kakak di akhir kelas kita nanti, akan ada hadiah" Gilang memulai penjelasannya tentang pelajaran Matematika.

Program yang diikuti Gilang adalah program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan untuk anak-anak daerah yang sama sekali belum mendapatkan pendidikan dasar. Para pengajar yang tergabung adalah kalangan muda dari berbagai jurusan, sehingga tidak ada batasan untuk menjadi pengajar muda yang ingin membantu pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.

"Kak Gilang, terimakasih untuk hadiahnya" tiba-tiba seorang gadis dengan senyuman manis muncul dari balik punggung Gilang.
Gilang yang sedang menikmati angin sore sebuah pantai yang terletak tepat di tempat dia mengajar. Gilang meletakkan gadis kecil itu di pangkuannya. "Sama-sama gadis manis. Permennya enak tidak? Kamu harus lebih rajin lagi belajarnya ya. Supaya gede nanti bisa beli permen lebih buuaannyaaaaakkk lagi" ucap Gilang sambil memegang kepala gadis kecil itu.
"Nanti kalau aku udah gede, aku bakalan kasih permen yang paling banyak ke kak Gilang, karena kak Gilang itu baik."balas gadis itu sambil berlari kecil meninggalkan Gilang.

Gilang tersenyum dan mengambil catatan yg berada di sampingnya dan sebuah pena dengan ukiran indah. Gilang membuka catatannya dan mulai menuliskan sesuatu.

"Tersenyum memiliki banyak arti. Tersenyum bisa mewakilkan kepalsuan dan ketulusan. Tergantung setiap orang akan memilih senyuman kepalsuan atau senyuman ketulusan itu sendiri. Tapi di tempat ini, aku memilih untuk memberikan senyuman ketulusan karena aku juga memperoleh senyuman tulus . Senyuman dari setiap hati anak anak yang dengan tulus mereka ungkapkan. Senyuman itu yang membuatku belajar artinya ketulusan. 09"