Wednesday 6 April 2016

16 + 9 = 25 ...(2)

Bintang kembali memegang pundaknya yang terkena pukulan Tika. "Sakit banget sih pukulan tuh anak."
Tika beranjak dari tempatnya dan kembali ke kamar meletakkan tas yang berisi perkakas untuk membantu dirinya selama berada di kantor.
Besok adalah hari terindah untuk seluruh pekerja yang bekerja hanya lima hari dalam seminggu tidak terkecuali untuk Tika. Tika mengeluarkan benda segiempat berwarna putih dan membuka akun blogspot miliknya dan mulai untuk merangkai kalimat untuk mengawali ceritanya.

Lewat blogspot miliknya,Tika sedikit banyak mencurahkan  hal yang dia rasakan selama menjalani setiap detik yang ia punya.

"Ada beberapa hal indah di dunia ini yang memang belum waktunya menjadi milik kita tetapi setiap hembusan nafas kita adalah hadiah terindah yang Tuhan berikan secara cuma-cuma. Hadiah terindah itulah yang seharusnya mengingatkan kita umat manusia untuk selalu bersyukur kepadaNya tidak terkecuali untukku. Aku juga punya kado terindah lainnya. Kado itu adalah orangtua yang sangat menyayangiku dengan segenap hati dan jiwa yang membuatku dapat masuk ke dalam satu komunitas yaitu 'KELUARGA'. Hadiah itu semakin lengkap dengan dibungkus oleh kotak dan pita yang sangat indah yaitu seorang kakak ataupun adik. Aku sangat merindukan kalian.
Aku masih menunggu kado lainnya Tuhan :)" 16

Tika menutup blogspotnya dan memutar sebuah lagu.

**

"Kak Gilaaaaaannnggggg......" teriak beberapa anak kecil yang berlomba untuk memeluk laki laki yang sepertinya sudah sangat lama dinantikan oleh anak anak tersebut.
Anak-anak itu memeluknya dengan sangat bahagia sedangkan laki laki yang bernama Gilang Pratmo itu membungkukkan tubuhnya dan berusaha untuk merangkul semua anak tersebut sambil tertawa bahagia.
Gilang Pratmo adalah salah satu mahasiswa di sebuah Universitas terkenal di Jakarta dan kerap sekali mengisi waktu libur kuliahnya dengan mengikuti sebuah program Menteri Pendidikan yang mencari orang-orang yang bersedia memberikan tenaganya untuk membantu setiap anak yang belum merasakan pendidikan. Daerah yang menjadi tempatnya membantu adalah Maluku. Gilang memang seorang jiwa muda yang menaruh perhatian terhadap pendidikan di Indonesia.
"Halo adik-adik. Apa kabar semuanya?"
"Luar biasa kak Gilaaaannnggggg...." sontak semua anak menjawab dengan sangat antusias sambil memberikan senyuman lebar mereka.
Melihat senyuman anak-anak itu, Gilang sangat bahagia yang membuat gigi rapinya terlihat semua.
"Baiklah, kita mulai pelajaran kita ya. Seperti biasanya, siapa yang berhasil menjawab pertanyaan kakak di akhir kelas kita nanti, akan ada hadiah" Gilang memulai penjelasannya tentang pelajaran Matematika.

Program yang diikuti Gilang adalah program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan untuk anak-anak daerah yang sama sekali belum mendapatkan pendidikan dasar. Para pengajar yang tergabung adalah kalangan muda dari berbagai jurusan, sehingga tidak ada batasan untuk menjadi pengajar muda yang ingin membantu pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.

"Kak Gilang, terimakasih untuk hadiahnya" tiba-tiba seorang gadis dengan senyuman manis muncul dari balik punggung Gilang.
Gilang yang sedang menikmati angin sore sebuah pantai yang terletak tepat di tempat dia mengajar. Gilang meletakkan gadis kecil itu di pangkuannya. "Sama-sama gadis manis. Permennya enak tidak? Kamu harus lebih rajin lagi belajarnya ya. Supaya gede nanti bisa beli permen lebih buuaannyaaaaakkk lagi" ucap Gilang sambil memegang kepala gadis kecil itu.
"Nanti kalau aku udah gede, aku bakalan kasih permen yang paling banyak ke kak Gilang, karena kak Gilang itu baik."balas gadis itu sambil berlari kecil meninggalkan Gilang.

Gilang tersenyum dan mengambil catatan yg berada di sampingnya dan sebuah pena dengan ukiran indah. Gilang membuka catatannya dan mulai menuliskan sesuatu.

"Tersenyum memiliki banyak arti. Tersenyum bisa mewakilkan kepalsuan dan ketulusan. Tergantung setiap orang akan memilih senyuman kepalsuan atau senyuman ketulusan itu sendiri. Tapi di tempat ini, aku memilih untuk memberikan senyuman ketulusan karena aku juga memperoleh senyuman tulus . Senyuman dari setiap hati anak anak yang dengan tulus mereka ungkapkan. Senyuman itu yang membuatku belajar artinya ketulusan. 09"

0 comments:

Post a Comment